Type : series
genre : Angst
cast : YamaJima, and other member of Hey!Say!JUMP
disclaimer : plot hanya milik saya seorang
===========================================================================
Daiki Arioka dan Takaki Yuya terlihat
menyusul ke rumah Yamada Ryosuke. Chinen Yuri dan Nakajima Yuto melambaikan
tangan memanggil kedua sahabatnya tersebut. Yamada Ryosuke tersenyum ke arah
mereka.
"Uwaa... Semua berkumpul" kata
Chinen polos, menggerakan tangannya ke atas membuat lingkaran besar. Dan di
balas oleh tawa mereka semua.
"Aku kangen saat-saat seperti ini.
Ketika kita masih ber-5" kata Chinen lagi, lalu merangkul lengan Yuya yang
jauh lebih tinggi dari-nya. Yuya tidak melepaskan rangkulan Chinen, ia menatap
ke arah Yama.
"ne, Yama, apa kau ingat ini?"
tanya Yuya sambil menunjuk ke arah Chinen yang sedang bermanja-manja ria kepada
dirinya.
Yama menggeleng pelan. "Iie. Apa
kalian selalu seperti itu? Seperti... Ngg.. Hmm..." kata Yama, melirik
curiga di antara Chinen dan Yuya. "NGGAAKK!!" teriak Yuya cepat
sebelum suatu kesalah-pahaman terjadi. Chinen menatap Yuya bingung.
"nande?" Tanya Chinen polos.
"boku to Chii, ngg... Otouto?"
kata Yuya mencoba menggambarkan hubungannya dengan Chinen.
Yama mengangguk mengerti.
"eto.. Yuya-kun sama Dai-chan nggak
latihan bersama anak BEST lainnya?" tanya Yama.
"ia, kasihan Yabu-kun, Inoo-kun, sama
Hika-chan" kata Chinen.
"ahh, kan Ryuu dan Keito sudah
menggantikan posisi kami berdua. Mereka sudah pas. Ber-5" kata Daiki
sambil menunjukan ke-5 jarinya. Disambut dengan anggukan Yuya.
"omae da~"
***
Aku menatap ke-4 teman-temanku, yang kini
sedang berkumpul di rumahku.
Sudah hampir satu bulan setelah kecelakaan
tersebut. Namun satu pun belum ada yang ku ingat.
Aku hanya menghafal.
Menghafal satu per-satu makhluk yang sangat
berarti dalam hidupku tersebut.
Aku mampu menghafal mereka. Namun aku tidak
mampu untuk mengingat mereka.
Perasaanku selalu berkata bahwa mereka
berharga. Sangat berharga.
Yeah, aku tahu itu. Aku dapat melihat dari
pancaran matanya. Dari sikapnya. Dari perhatiannya. Dan aku yakin, aku PASTI
tidak akan mampu MELUPAKAN mereka.
***
sementara itu, di tempat anak BEST kurang
Daiki plus Yuya~
"WOII!! Bukan begitu! Tapi begini!"
teriak Yabu pada Keito maupun Ryuu, lalu memperagakan tarian yang sebenarnya.
"ini sudah yang ke-12 kalinya di ulang. Sampai kapan kalian bisa?"
"Udah dulu, Yabu-kun, capek" lalu
Keito duduk di sofa yang di sediakan. Lalu meminum air dinginnya yang sejak
tadi berada di atas meja. Ryuu hanya mengangguk setuju. "oretachi wa
besuto janai. Oretachi wa 7 no membaa" kata Ryuu menimpali. Membuat Yabu
naik darah akibat kesal.
"TAKAKIII!!! DAIIKIII!!!
KEMANNMPHH..." teriak Yabu, Hika, dengan sigap membungkam mulut Yabu.
Inoo, mengambil sebuah apel hijau, menyumpalkan mulut Yabu dengan apel
tersebut.
"jangan teriak-teriak! Malu di dengar
orang lewat" kata Hika, sambil mengintip di luar jendela. Beberapa orang
lewat menatap bingung ke arah Hika, walau mereka pasti tidak akan dapat melihat
isi ruangan tersebut.
"arrgghh... Lagian kenapa mereka pergi
diam-diam? Malah meninggalkan dua bocah gembul itu" kata Yabu, sambil
menunjuk Keito dan Ryuu secara bergantian.
"heii, seenaknya saja kau bicara.
Yabu-kun tuh yang kayak papan cucian" balas Ryuu. "gembul lebih imut
dibanding tengkorak berjalan. Kowaii deshou.." lanjut Ryuu. Keito yang
mendengar hanya cekikikan di pojok ruangan sambil menikmati segelas sirup rasa
melon.
Hmm... Segar~
***
Yabu kota melirik tajam kearah Takaki dan
Daiki, yang dilirik hanya menunduk sedalam-dalamnya.
"doko e iku no?" tanya Yabu,
dengan suara berat.
Akibat hilangnya Yuya dan Daiki, latihan
kemarin di batalkan karena ke-tidak-lengkap-an member BEST, Keito mau pun Ryuu
juga tidak bisa-bisa. Yahh... Memang bukan kesalahan mereka ber-2.
"ngg..." Daiki melirik Yama, yang
kali ini mereka sedang berkumpul bersama-sama. Yama hanya tersenyum.
"Ore!" kata Yama tiba-tiba. 9
pasang mata langsung menatap dirinya. "Dai-nii kerumahku kemarin ^^"
jawab Yama polos sepolos-polos-nya.
"Dai-nii?" tanya Inoo bingung.
Semua mata menatap bingung antara Yama dan Daiki. "sejak kapan?"
"kinou. Sudah di bilang, Aku main
kerumah Yama kemarin. Ngejenguk Yama. Tidak boleh?"
"bu.. Bukan itu maksudku. Sejak kapan
Yama manggil kau dengan sebutan 'Dai-nii' ? Kau tak pantas di panggil
niichan"
"HOII!! Enak saja tidak pantas. Kapan
lagi aku punya adik imut nan polos seperti Yama-chan?"
Inoo memegang dahi Daiki, lalu menggeleng
pelan. "agak hangat. Pantas saja"
"aku sehat TAU!" jawab Daiki
marah. "boleh dong sekali-kali aku dipanggil niichan" jawab Daiki.
Chinen tiba-tiba datang lalu menarik-narik
lengan baju Daiki. "Dai-chan~~" kata Chinen. Lalu menggembungkan
kedua pipi-nya. "berarti aku tidak polos dan tidak imut buat
Dai-chan?" tanya Chinen sambil memasang muka memelasnya yang selalu bikin orang
meleleh melihatnya.
*mukyaa... CHINEN!! Pengen lihat~
8(>///<)8 *
"ehh... Ngg.. Nggak kok Chii. Kamu
masih tetap nomor 1" jawab Daiki, yang lain kurang Chinen menutup seluruh
wajahnya sebab wajah mereka merah akibat menahan ketawa.
"Hore... Dai-chan masih nganggap aku
kawaii" kata Chinen lalu memeluk erat tubuh Daiki.
(Ckckck
<-- sang Author ngiri sama Dai-chan)
"ne, Dai-chan..." kata Chinen
lagi sambil mengoyang-goyangkan kedua tangan Daiki ke kiri-kanan-atas-bawah.
Lalu ia menatap Yama, "bagaimana kalau tetap membiarkan Yama-chan
memanggil mu dengan sebutan Dai-chan aja? Siapa tau ia bisa mengingat yang
lain?"
"iaiaia~ aku juga setuju~" kata
member lainnya.
"de... Demo, siapa yang akan
memanggilku dengan sebutan Dai-nii, nanti?"
semua menggeleng pelan. Tak ada yang mau
memanggil Daiki dengan sebutan Dai-nii.
"Dai-chan ga pantas disebut Dai-nii.
Bahkan Ryuu pun tak pantas memanggil Dai-chan dengan sebutan Dai-nii walaupun
Ryuu jauh lebih muda dari umur-mu" kata Chinen kejam. Daiki langsung
menekuk wajahnya.
"sudahlah, terserah kalian saja.
Yama-chan, panggil aku dengan Daiki atau Dai-chan saja, jangan Dai-nii, mereka
tidak setuju dengan panggilan itu" kata Daiki ngambek. Yamada tersenyum
geli, "hai, wakarimasu, Dai-chan"
***
Yamada Ryosuke berangkat ke Hokaido untuk
menemui neneknya yang sakit. Okaasan to otousan memaksa dirinya ikut, dengan
berat hati, Yama meninggalkan kota kesayangannya, Tokyo, untuk beberapa hari.
Setibanya di rumah obaasan, Yama segera
mendapat setumpuk pertanyaan dari obaasan kesayangannya.
"ne, Ryosuke-kun, daijyobu desuka?
Kenapa kamu tidak istirahat dirumah? Obaasan dengar kau mengalami kecelakaan,
apa itu benar?" Yama menatap lawan bicaranya sambil tersenyum hangat, ia
yakin orang dihadapannya adalah obaasannya,walau ia tidak singat siapa wanita
tua yang kini berada dihadapannya.
"un, daijyobu dayo. Harusnya Ryosuke
yang bertanya kepada obaasan, ne, daijyobu desuka?"
"daijyobu janai yo. Obaasan tidak
tenang ketika mendengar salah satu cucu-ku mengalami kecelakaan. Obaasan tidak
peduli nasib baa-chan sekarang, baa-chan lebih mikirin nasib Ryosuke"
"mite kudasai, ne baa-chan, Ryosuke wa
genki dayo" kata Yama menggerak-gerakan tangannya. Ia ingat perbincangan
dengan keluarganya tadi di pesawat. Yama tidak diperbolehkan memberitahu
neneknya bahwa Yama hilang ingatan. Mungkin itu dapat membuat keadaan neneknya
memburuk.
Obaasan ngangguk-ngangguk sambil tersenyum,
"hai, baa-chan percaya sekarang" katanya sambil mengusap-ngusap
kepala Yama.
Yama berkeliling kota Hokaido sendiri, ia
ingin menikmati pemandangan indah ditempat berbeda. Mungkin suasana baru dapat
menyegarkan pikirannya.
Cukup dengan topi baseball hitam dan
kacamata minus berframe merah-hitamnya ia berkeliling. Ia tau, sebagai penyanyi
yang terkenal berpakaian seperti itu akan membuat orang-orang menyadari bahwa
salah seorang dari member Hey!Say!JUMP berkeliling di Hokaido. Tapi Yama tidak
peduli. Ia capek terus bersembunyi dari para wartawan yang masih terus saja
memburu dirinya.
Dihari terakhir ini, ia ingin sekali
menikmati udara segar dari sebuah desa yang jauh dari perkotaan. Ia duduk-duduk
disebuah kursi dekat kuil. Sambil menghirup udara segar sore itu, ia membuka
keitainya dan melihat beberapa E-mail dari teman-temannya yang sudah lama.
Kangen, itulah yang dirasakan Yamada ketika
melihat perbincangan mereka. Sayang, sekarang Yamada sama sekali tidak bisa
mengingat suasana saat itu, apa yang diperbincangkan, dan bagaimana rupa teman
lamanya. Yamada kembali mencari-cari E-mail lainnya. Siapa tau ada lagi yang ia
bisa baca.
Kali ini dibukanya E-mail dari teman
sekelasnya maupun teman segrupnya, Nakajima Yuto.
Ne,
Yama-chan. Kombanwa~ - Nakajima
Yuto
Kombanwa
mou. Tumben pake nyapa2 segala. Pasti mau sesuatu deh... - Yamada Ryosuke
ahaha,
Yama-chan hidoi. Emang aku sejahat itu, ne? Oia, besok pulang sekolah ada
acara? -
Nakajima Yuto
ee?
Doushita no? Acaraku kan sama saja denganmu. Pulang sekolah ada piket, terus
latihan bareng member JUMP lainnya. Tak ada yang spesial dengan acaraku :( - Yamada Ryosuke
aa,
iaia. Besok abis latihan, temani aku yaaa. Purisu - Nakajima Yuto
temani
apa? - Yamada
Ryosuke
deeto
(date) >///< <3 - Nakajima Yuto
AREEE???
Hontou desuka? Uso dayo! - Yamada
Ryosuke
ahahaha,
Yama-chan BAKA!! Uso desu. Hehe. Ngga mungkinlah, mau deeto sama siapa? Sama
Johnny-sama? Yama-chan hontou ne baka
*pisu* :P - Nakajima
Yuto
:(((
Yuto-kun, DAIKIRAI DA! - Yamada
Ryosuke
yabai!
Yamada Ryosuke marah! Siap-siap kena tsunami lagi. YABAIII!! *pisu lagi :P* - Nakajima Yuto
Ne
Yama-chan, kenapa ga dibales e-mailnya? Lagi sibuk ya? - Nakajima Yuto
YAMA-CHANNNN!!!
DOKO NI IMASUKA?? - Nakajima
Yuto
Tanpa sadar Yamada cekikikan sendiri
membuat orang-orang yang lewat bingung. Semakin lama, semakin sadarlah orang
bahwa ada seorang penyanyi sedang duduk manis yang berkutat dengan keitai kecil
ditangan kanannya.
Upss, Yabai. Yamada segera bangkit berdiri
meninggalkan tempat dimana ia asik duduk-duduk. Dengan cekatan ia menurunkan
topi baseballnya lalu menggulung syal merah yang menggantung dilehernya.
TINN!!! TIIINNN!!! BRUAAAKK!!!
Dalam sekejap semua berubah menjadi putih
dan dingin. Perasaan ini lagi.
***
"Ano... Ryosuke-kun?" Panggil
obaasan melihat cucu kesayangannya telah bangun.
"Ee? Apa yang terjadi?" Tanya
Yamada menatap bingung kearah keluarga besarnya.
"Kamu ketabrak sepeda motor. Tapi
tidak parah kok, yokatta ne" ujar obaasan segera memeluk Yama.
"Emang Ryosuke ketabrak dimana? Pantes
rasanya pusing banget" kata Yama menyentuh kepalanya.
"Itu tidak penting, yang penting
sekarang kamu selamat" kata obaasan tersenyum manis memandang Ryosuke,
Ryosuke yang melihat itu memberikan senyuman kembali.
"Ne kaasan, aku punya berita bagus"
kata Ryosuke sambil senyum misterius, membuat yang lain penasaran.
"Apaan? Berita bagus apaan?"
Tanya Yamada Mika
Ryosuke aja senyum senyum sendiri,
"dengar saja nanti" kata Ryosuke dengan mulut lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar