Welcome to "JUMP no Sutori"

. . . . Welcome to "JUMP no Sutori". . . .
Hey, guys! don't forget to follow my blog!

\\(^o^)// ~ ~ ~ ~ Arigatou ne ~ ~ ~ ~ \(^o^)/

Minggu, 29 Desember 2013

Futari #3

Type : series
genre : Angst
cast : YamaJima, and other member of Hey!Say!JUMP
disclaimer : plot hanya milik saya seorang

===========================================================================

Daiki Arioka dan Takaki Yuya terlihat menyusul ke rumah Yamada Ryosuke. Chinen Yuri dan Nakajima Yuto melambaikan tangan memanggil kedua sahabatnya tersebut. Yamada Ryosuke tersenyum ke arah mereka.
"Uwaa... Semua berkumpul" kata Chinen polos, menggerakan tangannya ke atas membuat lingkaran besar. Dan di balas oleh tawa mereka semua.
"Aku kangen saat-saat seperti ini. Ketika kita masih ber-5" kata Chinen lagi, lalu merangkul lengan Yuya yang jauh lebih tinggi dari-nya. Yuya tidak melepaskan rangkulan Chinen, ia menatap ke arah Yama.
"ne, Yama, apa kau ingat ini?" tanya Yuya sambil menunjuk ke arah Chinen yang sedang bermanja-manja ria kepada dirinya.
Yama menggeleng pelan. "Iie. Apa kalian selalu seperti itu? Seperti... Ngg.. Hmm..." kata Yama, melirik curiga di antara Chinen dan Yuya. "NGGAAKK!!" teriak Yuya cepat sebelum suatu kesalah-pahaman terjadi. Chinen menatap Yuya bingung. "nande?" Tanya Chinen polos.
"boku to Chii, ngg... Otouto?" kata Yuya mencoba menggambarkan hubungannya dengan Chinen.
Yama mengangguk mengerti.
"eto.. Yuya-kun sama Dai-chan nggak latihan bersama anak BEST lainnya?" tanya Yama.
"ia, kasihan Yabu-kun, Inoo-kun, sama Hika-chan" kata Chinen.
"ahh, kan Ryuu dan Keito sudah menggantikan posisi kami berdua. Mereka sudah pas. Ber-5" kata Daiki sambil menunjukan ke-5 jarinya. Disambut dengan anggukan Yuya.
"omae da~"

Futari #2

Type : series
genre : Angst
cast : YamaJima, and other member of Hey!Say!JUMP
disclaimer : plot hanya milik saya seorang

============================================================================

"tasukette... Tasukette..." teriak Yuto dari kejauhan, membangunkan beberapa membaa.
"doushita no?" tanya beberapa membaa, sudah menemui Yuto.
"ano... Yama-chan... Hah,, hah,, " kata Yuto terengah-engah.
Yama? Pikir yang lain. Semua memaksa Yuto untuk bicara. Yabu, menangani masalah.
"chotto minna, biarkan Yuto bernapas dulu, baru biar dia bicara"
"ano.. Anoo... Yama-chan jatuh" kata Yuto panik. Baru kali ini mereka melihat Yuto sepanik itu.
"nani?"
"ikou.." Yuto menarik para membaa ke tempat kejadian.
Gelap.
Hari memang terlalu pagi untuk mendapatkan masalah.
Belum terlihat tanda-tanda matahari akan segera terbit.
Sama seperti tempat dimana Yama jatuh.
Gelap.
Dingin.
Menegangkan.
Mengerikan.
Mencekam.

Sabtu, 15 September 2012

Love (maybe) never hold me #2

Author : Yuchiya
Title : Love (maybe) never hold me
Genre : General
PG : 10+
Main character :
۵ Nakajima Yuto - Hey!Say!JUMP
۵ Ishigaki Ichigo - O.C
۵ Tanaka Mayumi - O.C
Disclaimer : Ichigo & Mayumi just my own chara, don't search it ☺
Notes : bahasa yang saia gunakan adalah bahasa seenaknya.

***



Love (maybe) Never Hold Me
Part 2


Ishigaki Ichigo POV

"Ada yang ingin aku bicarakan padamu"
Sudah lebih dari 3 bulan kata-kata itu keluar dari mulut Nakajima Yuto. Kini, makhluk itu sudah resmi menjadi kekasih ku sejak 3 hari yang lalu.
Sebentar lagi kami berdua akan kencan untuk pertama kalinya. Huwaa... Doki doki suru desu ne~

Sekali lagi aku menatap jam dinding yang berada di ujung ruangan, tepat pukul 4 sore. Sebentar lagi ia akan keluar. Yaa, sebentar lagi.

***

Jumat, 16 Maret 2012

Love (maybe) Never Hold Me #1


Author : Yuchiya
Title : Love (maybe) never hold me
Genre : General
PG : 10+
Main character :
۵ Nakajima Yuto - Hey!Say!JUMP
۵ Ishigaki Ichigo - O.C
۵ Tanaka Mayumi - O.C
Disclaimer : Ichigo & Mayumi just my own chara, don't search it
Notes : bahasa yang saia gunakan adalah bahasa seenaknya.

***

 Love (maybe) Never Hold Me
part 1


Author POV

Untuk kesekian kalinya cewe itu memandang makhluk yang ada didepannya. Cewe itu mengejapkan kedua matanya seakan tak percaya dengan makhluk yang terus saja berjalan tanpa tujuan. Yosh, i got him, kata cewe itu pelan lalu berjalan membuntuti pria itu.

***

Tanaka Mayumi POV
5 tahun kemudian

"Ohayou gozaimasu" teriak suara seseorang yang amat sangat kukenal, yang kini dengan tanpa berdosanya menepuk kepalaku dengan sangat keras.
"Ittai!!" Teriak ku, yang kuteriaki hanya cengengesan tak jelas. Aku hanya bisa manyun.
Orang itu berjalan pergi bersama teman-temannya, kini aku hanya bisa menatap punggungnya saja. Dia, Nakajima Yuto, mungkin satu-satunya lelaki yang ada di dunia ini yang kusukai, kini berjalan pergi tanpa memedulikanku. Sapa'an singkat, yang tak berarti apa-apa baginya sangat berarti sekali bagiku.
Ya, sudah sekian lama aku menyukainya, 9 tahun, waktu yang relatif tidak singkat. Dari saat aku masih menduduki bangku SMP, kini sebagian cita-citaku sedikit tercapai. Hanya sedikit.
"Hey Tanaka-san!! Jangan melamun saja disana! Pintu itu tak akan pernah bergerak walau kau memandanginya 100 tahun!" Teriak seseorang, ahh!! Aku lupa kalau aku sudah bekerja sekarang!

Selasa, 27 Desember 2011

Futari #1


Type : series
genre : Angst
cast : YamaJima, and other member of Hey!Say!JUMP
disclaimer : plot hanya milik saya seorang

============================================
Lelaki itu memandang keliling...
Dimana ia sekarang?
Sedang apa ia disini?
sendiriankah?
Ia tidak ingat apa-apa, sedikit pun..
Tidak sama sekali..

***

Seperti biasa, kota Tokyo adalah kota yang sibuk. Selalu saja ada banyak orang mondar mandir sekitar sana. Entah dari yang bekerja sampai yang hanya numpang lewat.

Seperti biasa juga, dua di antara ribuan makhluk berakal budi yang dinamakan manusia, berjalan berduaan. Si jangkung bagaikan tiang listrik, Nakajima Yuto, serta makhluk imut berotak encer nan lincah Chinen Yuri. Pasangan yang membuat semua orang menggelengkan kepalanya, melihat kedua perbedaan yang amat jauh.

Hanya berjalan pulang dari tempat biasa, Johnny Jimusho, kantor yang dikenal hampir seluruh makhluk berakal budi di Jepang. Tempat yang di bangga-banggakan seluruh penghuni pulau Jepang ini.

Kamis, 17 November 2011

When i meet him...

Genre : Romantic, Friendship
cast : Nakajima Yuto

Suatu sore, sepasang sahabat baik berjalan pulang. Suara celoteh dari mulut Mereka terus terdengar, segala hal yang dapat dibicarakan, mereka bicarakan. Hingga....
*Rrr... Rrr...*
"Yama-chan, tunggu sebentar ya. Ada telepon masuk" kata si Jangkung Nakajima Yuto, berbeda sekali dengan sahabat baiknya Yamada Ryosuke yang kurang tinggi itu.
Yama hanya mengangguk, menatap Yuto yang lari menjauh untuk menerima telepon.
Terlihat Yuto bicara sesaat, lalu mengakhiri pembicaraannya dan kembali berlari ke arah Yama.
"gomen, tadi dari Yura" Yuto menjelaskan.
"daijyobu, Yuto-kun. Ngomong-ngomong, kau akrab dengannya, bagaimana kalian bertemu pertama kali?" kata Yama genit, wajah Yuto bersemu merah.
"anoo, cuma teman,, cuma teman,," kata Yuto gugup, ia tidak berani menatap wajah Yama yang kini mulai menggodai Yuto. "aku tau. Kalian teman kecil, kan?" Yuto mengangguk kecil.
"coba ceritakan, Yuto-kun.." kata Yama manja.
"ia dehh..." lalu Yuto mulai menceritakan 'kisah' pertama kali bertemu dengan Yura.

---------

Waktu itu Nakajima Yuto masih sekitar 3 tahun, Yuto memandang jendela menanti tetangga barunya, ia teringat pembicaraan dengan okaasan saat sarapan.
"Yuto, nanti kita akan kedatangan tetangga baru"
"hontou?" Yuto terlihat senang.
"un, okaasan no tomodachi. Anaknya seumuran dengan mu."
"ee? Seumuran? Cewe apa cowo?" tanya Chibi Yuto dengan antusias, membayangkan akan mendapat teman baru.
"cewe, nanti Yuto ajak main ya?" kata okaasan, disambut dengan anggukan anak 3 tahun itu dengan senyum merekah di wajahnya.

Kemana tetangga baru itu? Katanya dalam hati, sudah 2 jam Yuto menunggu di depan jendela sejak mendapat telepon dari teman mamanya menanti teman baru.
hingga akhirnya, tampaklah 3 orang asing mendatangi rumahnya, 1 diantaranya seorang anak kecil dengan rambut panjang diikat 2.
"itu dia!!" kata Yuto pelan lalu berlari menghampiri okaasan yang sedang menonton di ruang keluarga.
Melihat anaknya berlari menghampirinya, mama Yuto mengerti, belom sampai 5 detik ia bangkit berdiri, terdengar suara bell rumahnya berbunyi.
"sana Yuto, sambut mereka duluan" lalu dilihatnya anak itu dengan bahagia berlari menghampiri 'tamu'nya.

Chibi Yuto dengan semangat menyambut mereka. Lalu okaasan muncul beberapa lama setelah Yuto.
"Konnichiwa, obasan, ojisan, eto ..." Yuto bingung mau manggil apa.
Semua tertawa melihat tingkah anak itu. "Yuto-kun, kamu sudah besar ya?" kata wanita itu, alias teman mamanya. Yuto mengangguk mantap dengan senyum masih merekah.
"oia, ini Yura-chan. Kenalkan" katanya sambil menunjuk Yura yang sejak tadi diam saja.
"hai, konnichiwa Yura-chan" kata Yuto mengulang. Suara cempreng khas anak itu kembali terdengar, tapi dilihatnya Yura malah bersembunyi balik otousannya. Yuto menatap bingung. "doushita no?" tapi tidak di jawabnya.

Suara para orang dewasa terdengar begitu jelas di ruang tamu, sangat berbanding 180 derajat dibanding ruang tempat Yuto dan Yura bersama.
Dilihatnya anak perempuan 3 tahun itu hanya duduk di ujung ruangan menatap Yuto. Berkali-kali ia mengajak anak itu bicara, tapi hanya di jawab gelengan atau anggukan, dan terkadang diam saja.
ada apa dengan anak itu? Pikir Yuto, ia mengamati Yura.
"Yura-chan, mau main?" tanya Yuto kembali, ia ingin bisa berteman dengan anak cewe itu.
Yura hanya menggeleng pelan. "doushita no?" kembali dijawab dengan gelengan kecil.
Yuto pun akhirnya bosan dengan 'anak' itu.

Seminggu sudah sejak pertemuannya dengan anak itu. Hingga sekarang, anak itu masih diam saja jika ditanya.
Sekarang Yuto melihat Yura sedang main sendirian di Halaman rumahnya, Yuto hanya mengamati dari kejauhan. Dilihatnya 4 anjing datang menghampiri Yura, suara geraman terdengar jelas. Yura terlihat ketakutan, apa lagi anjing-anjing itu menampakan gigi tajamnya. Yura mulai menangis, anjing-anjing itu semakin dekat, hingga pada akhirnya Yura berteriak keras minta tolong.
Yuto yang tidak takut, segera berlari menghampiri Yura, dibawanya sebatang tongkat yang ia bawa-bawa sejak tadi buat bermain dengan temannya.
Di usirnya anjing itu.
"Inu!! Pergi kalian! Ngapain kalian ganggu dia! Pergi! Pergi!" usir Yuto. Dan pada akhirnya Yuto-lah yang di datangi oleh anjing-anjing tersebut. Yura kaget melihat Yuto berani seperti itu, tapi pada akhirnya Yuto di serang oleh 'mereka'.
Yura segera berlari untuk mencari bantuan, tetapi yang ia temukan hanyalah rumah kosong, barulah ia ingat bahwa tadi okaasan pergi belanja, sedangkan otousan belum pulang kerja.
Tiba-tiba teringat kata okaasan, pakailah barang sekitar untuk menolong-mu. Gunakan akal pikiran mu.
Lalu di lihatnya selang, ditariknya, lalu disemprotkannya kearah anjing-anjing dan Yuto.
Semua anjing berlari menghindari air, hingga pada akhirnya semua pergi, Yura berlari menghampiri Yuto.
"daijyobu desuka? Gomenasai.." kata Yura panik, ia lihat Yuto penuh luka.
Yuto mengangguk kecil, "un.. Arigatou" kata Yuto lirih.
Yura menangis, "iie, seharusnya aku yang berkata 'arigatou'. Arigatou Yuto-kun "
Yuto hanya dapat tersenyum lemah, beberapa saat kemudian, ia tidak sadarkan diri.

Entah sekitar setengah jam kemudian, Yuto kembali sadar, hampir seluruh badannya terasa sakit. Luka akibat cakaran dan gigitan anjing sudah di perban rapi. Di lihatnya Yura duduk di pinggir menanti kesadaran dirinya.
Okaasan to obasan sedang duduk sambil mengobrol entah apa yang sedang dibicarakan. Kepalanya terasa pusing.
"Yuto-kun, sudah sadar?" tanya Yura ketika melihat Yuto sadar. Yuto menatap Yura, lalu tersenyum manis.
"waa... Sekarang Yura sudah tidak marah pada-ku" wajah Yura bersemu merah, ia menggeleng. "gomen, aku bukan marah, hanya takut pada mu"
Yuto mengernyitkan dahinya, "takut kenapa?". Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"iie, aku hanya takut sama orang yang tak di kenal" diam sejenak, "tapi aku sudah tidak takut padamu". Yura memberikan senyum manisnya kepada Yuto, sejak saat itu, Yura sudah mau bermain dengan Yuto.

--------

"begitulah... Sampai sekarang..." kata Yuto, di putus oleh Yama seenaknya. "kalian masih berteman, kan?" Yama melanjutkan.
Yuto mengangguk. "hahaha... Kamu dari dulu memang begitu ya", "maksudmu?" tanya Yuto.
"hei, ingat bagaimana kita kenalan?" tanya Yama mengingatkan. Yuto kembali mengingat, dulu ia-lah yang mengajak Yama duluan bicara, mengajaknya pulang bersama, hingga mereka benar-benar akrab hingga sekarang, masih berangkat dan pulang bersama.
Yuto nyengir lebar. "hahaha, mungkin memang seperti itu!" kata Yuto enteng.
Tepat di depan mereka, muncul Yura dan Shida selesai dari supermarket.
"Yura! Shida!" sapa Yama dan Yuto. "ayo kita pulang bareng!!"


TAMAT...

Sweet memory

Genre : Friendship
 
Ke-5 cowo Kakoii dan kawaii sedang berkumpul di kantor Jimusho. Siapa kagi kalau bukan sebagian dari member Hey!Say!JUMP yang tak lain adalah Takaki Yuya, Chinen Yuri, Yamada Ryosuke, Nakajima Yuto, dan Daiki Arioka. Mereka sedang berkumpul menunggu member lain berkumpul juga.
Selagi menunggu, mereka mengenang masa lalu di saat masih ber-5. Saat mereka semua masih membentuk grup Hey!Say!7.
“Sudah lama sekali ternyata, aku kangen masa-masa seperti dulu” kata Yamada Ryosuke memulai, yang lain mengangguk tanda setuju. “Dulu aku masih belum akrab dengan siapa-siapa, harus membiasakan diri dulu. Aku hanya dekat dengan Yuto-kun” Kata Yama sambil memandang kearah Yuto.
“Iya, soalnya dulu kita juga belum tau satu sama lain. Berbeda dengan sekarang, kita sudah ber-10, kita juga sudah lama bersama” lanjut Yuto.
“24 September 2007, hari dimana pada akhirnya Hey!Say!JUMP terbentuk”
“Dan Hey!Say!7 bubar” lanjut Daiki. “husshh… seenaknya! Hey!Say!7 tidak bubar. Buktinya kita masih bersama hingga sekarang” lanjut Chinen.
“Benar kata Chinen, Hey!Say!7 tidak bubar, hanya berubah nama, dan beberapa membernya berubah. Kalau bubar, kita tidak mungkin bersama di grup yang sama, apa lagi hanya kata ‘7’ berubah menjadi ‘JUMP’ saja” lanjut Yama.
“Tapi, hanya Yama, Chii, dan Yuto saja yang tidak berubah. Tetap di Hey!Say!7. Kalau kami, pindah menjadi di ‘BEST’” ucap Takaki.
“Benar.. Benar.. aku dan Yuya sudah tidak di ‘7’ lagi” ucap Daiki, ia menundukan kepalanya.

“hei, aku rasa, Yama sekarang sudah tidak nempel-nempel dengan Yuto lagi. Kalau dulu, dimana ada Yuto, pasti ada Yama”. “Kau kira aku hanya boleh dengan Yuto?” Tanya Yama pada Daiki. Ia baru mau saja memprotes tetapi di dahului oleh Yuto.
“Waktu bisa mengubah segalanya Dai-chan. Lihat, Chinen juga tidak semanja dulu dengan Yuya” kata Yuto, melirik Chii dan Yuya. Yang di lirik hanya nyengir bagaikan kuda. *siap siap di tambok Takachii*
“iya, sekarang Yama nempel dengan Chii” kata Yuya.
“Yama yang nempel dengan Chii apa Chii yang nempel dengan Yama?” Tanya Daiki.
“dua-duanya!!” teriak Yuto.
“hei hei *say*, aku sama Chii masih ada disini loh. Bareng kalian juga, jangan ngeggosipin kami di depan kami” sambung Yama protes. Ia tidak senang di bicarakan begitu dengan teman-temannya.

“emang kami nggak akrab lagi Yuto-kun? Perasaan nggak deh” Tanya Yama pada Yuto, yang di Tanya hanya mengangkat bahu. Yuto tau kalau ucapan yang lain benar. Yama sudah berbeda sekarang. Sudah jarang bersamanya. Ia lebih memilih bersama dengan Chii dibanding dengan dirinya sekarang.
Itu lah sebabnya, Okamoto Keito menjadi pelariannya. Bukannya bermaksud jahat, tapi Keito mengerti posisinya sekarang. Keito tau bahwa Yuto akrab dengan Yama, sangat tau malah.

“oia, dulu Yuto-kun juga dianggap sebagai leader kita kan?” kata Chii tiba-tiba.
“iaa, padahal dia lebih muda dari aku dan Daiki”. “kan dia anak kesayangannya….” Gantung Daiki. Yuto hanya tersipu malu, mukanya memerah. “dan salah satu JE terbaik” sambung Yuya.
“itulah sebabnya apa-apa Yuto terus. Dia selalu berdiri paling depan, paling banyak di sorot. Dulu aku hanya menjadi penari latarnya saja” ujar Yama nggak mau kalah, ia mengenang masa-masa saat ia baru menjadi junior. Ia selalu berdiri di belakang Yuto, menari, berputar-putar, hanya sedikit disorot oleh kamera. Sedangkan Yuto, sendiri menyanyi sambil menari. Fansu-nya juga banyak sekali. Kecil-kecil sudah begitu hebat, bagaimana ketika sudah besar?
“kau cemburu Yama-chan?” Tanya Chii.
“tidak tidak, aku biasa saja kok. Lihat sekarang, aku sudah seperti di lupakan. Yama-chan-lah JE terbaik sekarang. Posisiku dulu sudah bertukar pada mu” ujar Yuto. Sebenarnya di amat sedih membicarakan ini. Tapi mau bagaimana lagi, nasi sudah menjadi bubur. Waktu tak bisa kembali terulang, mau tidak mau ia harus dengan tegar menerima kenyataan.
“gomen, Yuto-kun”
Yuto menggelengkan kepala tak setuju. Ia tau Yama bekerja sangat keras demi mendapatkan posisinya sekarang.
“sudah ah, ntar kalian malah larut dalam kesedihan. Aku tidak mau” kata Yuya, sok dewasa.

“minna, aku jadi ingin nari dan nyanyi seperti dulu lagi” kata Chii manja. Ia menarik-narik lengan member lain, memaksanya. Semua mengerutkan kening bingung maksud anak satu itu.
“Bukannya kita hingga sekarang memang seperti itu?” Tanya Yuya bingung.
“iee, maksudnya ayo kita nyanyi dan menari seperti di PV Hey!Say! dulu. Itu lohh… masa kalian lupa? Single pertama kita?” semua saling menatap. Mereka setuju. Di saat semua belum datang, tidak ada salahnya kalau mereka mengenang kembali saat-saat mereka masih ber-5.
“yoshh.. mari kita lakukan kembali” kata Yama, bangkit berdiri. Menyalakan musiknya, mereka masih hafal betul posisi, gerakan, nyanyian hingga yang sedetil-detilnya.

Tidak sampai 1 menit, mereka sudah memulai tarian mereka. Sama persis dengan PV mereka.
Ekspresi mereka terlihat betul kalau mereka sangat senang, kangen masa lalu, terpancar jelas di wajah mereka masing-masing.

Tokimeku kimochi de everyday hajimetara ii janai
Tidakah ini baik untuk memulai setiap hari dengan perasaan gelisah
Ookina tsubasa ga areba Hadaka de ii janaii
Tidakah ini baik untuk kegagalan jika kita memiliki sayap yang lebar
Mita koto no nai sekai e yuuki wo dashite tobidashou
Kita dengan berani terbang keluar untuk dunia baru yang tidak terlihat
Kimi wo tsuredasu yo hazukashi garazuni
Aku akan membawamu di suatu tempat tanpa perasaan malu
Ima futari kiri love ga hora, love ga hora
Sekarang kita sendiri, melihat cinta, melihat cinta
…..

TAMAT