Genre : Romantic, Friendship
cast : Nakajima Yuto
Suatu sore, sepasang sahabat baik berjalan pulang. Suara celoteh dari mulut Mereka terus terdengar, segala hal yang dapat dibicarakan, mereka bicarakan. Hingga....
*Rrr... Rrr...*
"Yama-chan, tunggu sebentar ya. Ada telepon masuk" kata si Jangkung Nakajima Yuto, berbeda sekali dengan sahabat baiknya Yamada Ryosuke yang kurang tinggi itu.
Yama hanya mengangguk, menatap Yuto yang lari menjauh untuk menerima telepon.
Terlihat Yuto bicara sesaat, lalu mengakhiri pembicaraannya dan kembali berlari ke arah Yama.
"gomen, tadi dari Yura" Yuto menjelaskan.
"daijyobu, Yuto-kun. Ngomong-ngomong, kau akrab dengannya, bagaimana kalian bertemu pertama kali?" kata Yama genit, wajah Yuto bersemu merah.
"anoo, cuma teman,, cuma teman,," kata Yuto gugup, ia tidak berani menatap wajah Yama yang kini mulai menggodai Yuto. "aku tau. Kalian teman kecil, kan?" Yuto mengangguk kecil.
"coba ceritakan, Yuto-kun.." kata Yama manja.
"ia dehh..." lalu Yuto mulai menceritakan 'kisah' pertama kali bertemu dengan Yura.
---------
Waktu itu Nakajima Yuto masih sekitar 3 tahun, Yuto memandang jendela menanti tetangga barunya, ia teringat pembicaraan dengan okaasan saat sarapan.
"Yuto, nanti kita akan kedatangan tetangga baru"
"hontou?" Yuto terlihat senang.
"un, okaasan no tomodachi. Anaknya seumuran dengan mu."
"ee? Seumuran? Cewe apa cowo?" tanya Chibi Yuto dengan antusias, membayangkan akan mendapat teman baru.
"cewe, nanti Yuto ajak main ya?" kata okaasan, disambut dengan anggukan anak 3 tahun itu dengan senyum merekah di wajahnya.
Kemana tetangga baru itu? Katanya dalam hati, sudah 2 jam Yuto menunggu di depan jendela sejak mendapat telepon dari teman mamanya menanti teman baru.
hingga akhirnya, tampaklah 3 orang asing mendatangi rumahnya, 1 diantaranya seorang anak kecil dengan rambut panjang diikat 2.
"itu dia!!" kata Yuto pelan lalu berlari menghampiri okaasan yang sedang menonton di ruang keluarga.
Melihat anaknya berlari menghampirinya, mama Yuto mengerti, belom sampai 5 detik ia bangkit berdiri, terdengar suara bell rumahnya berbunyi.
"sana Yuto, sambut mereka duluan" lalu dilihatnya anak itu dengan bahagia berlari menghampiri 'tamu'nya.
Chibi Yuto dengan semangat menyambut mereka. Lalu okaasan muncul beberapa lama setelah Yuto.
"Konnichiwa, obasan, ojisan, eto ..." Yuto bingung mau manggil apa.
Semua tertawa melihat tingkah anak itu. "Yuto-kun, kamu sudah besar ya?" kata wanita itu, alias teman mamanya. Yuto mengangguk mantap dengan senyum masih merekah.
"oia, ini Yura-chan. Kenalkan" katanya sambil menunjuk Yura yang sejak tadi diam saja.
"hai, konnichiwa Yura-chan" kata Yuto mengulang. Suara cempreng khas anak itu kembali terdengar, tapi dilihatnya Yura malah bersembunyi balik otousannya. Yuto menatap bingung. "doushita no?" tapi tidak di jawabnya.
Suara para orang dewasa terdengar begitu jelas di ruang tamu, sangat berbanding 180 derajat dibanding ruang tempat Yuto dan Yura bersama.
Dilihatnya anak perempuan 3 tahun itu hanya duduk di ujung ruangan menatap Yuto. Berkali-kali ia mengajak anak itu bicara, tapi hanya di jawab gelengan atau anggukan, dan terkadang diam saja.
ada apa dengan anak itu? Pikir Yuto, ia mengamati Yura.
"Yura-chan, mau main?" tanya Yuto kembali, ia ingin bisa berteman dengan anak cewe itu.
Yura hanya menggeleng pelan. "doushita no?" kembali dijawab dengan gelengan kecil.
Yuto pun akhirnya bosan dengan 'anak' itu.
Seminggu sudah sejak pertemuannya dengan anak itu. Hingga sekarang, anak itu masih diam saja jika ditanya.
Sekarang Yuto melihat Yura sedang main sendirian di Halaman rumahnya, Yuto hanya mengamati dari kejauhan. Dilihatnya 4 anjing datang menghampiri Yura, suara geraman terdengar jelas. Yura terlihat ketakutan, apa lagi anjing-anjing itu menampakan gigi tajamnya. Yura mulai menangis, anjing-anjing itu semakin dekat, hingga pada akhirnya Yura berteriak keras minta tolong.
Yuto yang tidak takut, segera berlari menghampiri Yura, dibawanya sebatang tongkat yang ia bawa-bawa sejak tadi buat bermain dengan temannya.
Di usirnya anjing itu.
"Inu!! Pergi kalian! Ngapain kalian ganggu dia! Pergi! Pergi!" usir Yuto. Dan pada akhirnya Yuto-lah yang di datangi oleh anjing-anjing tersebut. Yura kaget melihat Yuto berani seperti itu, tapi pada akhirnya Yuto di serang oleh 'mereka'.
Yura segera berlari untuk mencari bantuan, tetapi yang ia temukan hanyalah rumah kosong, barulah ia ingat bahwa tadi okaasan pergi belanja, sedangkan otousan belum pulang kerja.
Tiba-tiba teringat kata okaasan, pakailah barang sekitar untuk menolong-mu. Gunakan akal pikiran mu.
Lalu di lihatnya selang, ditariknya, lalu disemprotkannya kearah anjing-anjing dan Yuto.
Semua anjing berlari menghindari air, hingga pada akhirnya semua pergi, Yura berlari menghampiri Yuto.
"daijyobu desuka? Gomenasai.." kata Yura panik, ia lihat Yuto penuh luka.
Yuto mengangguk kecil, "un.. Arigatou" kata Yuto lirih.
Yura menangis, "iie, seharusnya aku yang berkata 'arigatou'. Arigatou Yuto-kun "
Yuto hanya dapat tersenyum lemah, beberapa saat kemudian, ia tidak sadarkan diri.
Entah sekitar setengah jam kemudian, Yuto kembali sadar, hampir seluruh badannya terasa sakit. Luka akibat cakaran dan gigitan anjing sudah di perban rapi. Di lihatnya Yura duduk di pinggir menanti kesadaran dirinya.
Okaasan to obasan sedang duduk sambil mengobrol entah apa yang sedang dibicarakan. Kepalanya terasa pusing.
"Yuto-kun, sudah sadar?" tanya Yura ketika melihat Yuto sadar. Yuto menatap Yura, lalu tersenyum manis.
"waa... Sekarang Yura sudah tidak marah pada-ku" wajah Yura bersemu merah, ia menggeleng. "gomen, aku bukan marah, hanya takut pada mu"
Yuto mengernyitkan dahinya, "takut kenapa?". Ia menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal itu.
"iie, aku hanya takut sama orang yang tak di kenal" diam sejenak, "tapi aku sudah tidak takut padamu". Yura memberikan senyum manisnya kepada Yuto, sejak saat itu, Yura sudah mau bermain dengan Yuto.
--------
"begitulah... Sampai sekarang..." kata Yuto, di putus oleh Yama seenaknya. "kalian masih berteman, kan?" Yama melanjutkan.
Yuto mengangguk. "hahaha... Kamu dari dulu memang begitu ya", "maksudmu?" tanya Yuto.
"hei, ingat bagaimana kita kenalan?" tanya Yama mengingatkan. Yuto kembali mengingat, dulu ia-lah yang mengajak Yama duluan bicara, mengajaknya pulang bersama, hingga mereka benar-benar akrab hingga sekarang, masih berangkat dan pulang bersama.
Yuto nyengir lebar. "hahaha, mungkin memang seperti itu!" kata Yuto enteng.
Tepat di depan mereka, muncul Yura dan Shida selesai dari supermarket.
"Yura! Shida!" sapa Yama dan Yuto. "ayo kita pulang bareng!!"
TAMAT...